Jumat, 07 April 2017

Makalah Normal Abnormal



Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah melimpahkan rahmat hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan paper tentang normal dan abnormal dari mata kuliah psikologi klinis ini.
Paper ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak terkait.
Terlepas dari semua itu,saya memohon maaf atas segala kekurangan,baik dalam segi materi ataupun tulisan yang saya buat ini. Untuk itu saya memohon saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaikinya lagi.
Akhir kata sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada pembaca dan mohon maaf atas segala kekurangan,semoga dapat sedikit member manfaat bagi pembaca.

Surabaya , 17 September 2016
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………….1
Daftar Isi…………………………………………………………………………...2
BAB I Normal dan Abnormal
Pengertian,Kriteria dan Konsep Normal Abnormal……………………………….3
Contoh Kongkret Normal Abnormal………………………………………………6
BAB II Analisis kasus……………………………………………………………..6
BAB III Review Jurnal…………………………………………………………….8
BAB IV Lampiran jurnal…………………………………………………………11
Daftar Pustaka
BAB I
Normal dan Abnormal
Kriteria dan konsep normal abnormal
WHO memberikan definisinya tentang konsep normal/sehat sebagai berikut normal merupakan keadaan dimana individu tersebut memiliki kesetaraan yang penuh terhadap keadaan sejahtera fisik,mental dan sosialnya. Sedangkan Psikiater Karl Meninger menyatakan bahwa orang yang sehat mental/normal ialah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar,mampu menahan diri,menunjukkan kecerdasan,berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain dan sikap hidup yang bahagia.
Seseorang yang memiliki kepribadian normal memiliki kriteria, seperti :
1.      Pengalaman dijadikan sebagai bahan pelajaran
2.      Memiliki sikap emansipasi pada kelompoknya
3.      Memiliki hubungan nyata secara efisien
4.      Memiliki tujuan hidup nyata sesuai dengan potensi diri
5.      Mampu memahami dirinya sendiri secara objektif
6.      Memiliki nafsu dan dorongan yang sehat
7.      Kepribadiannya terintegrasi
Kriteria pribadi normal menurut W.F.Maramis memiliki enam kelompok sifat yang dapat dipakai untuk menentukan cirri pribadi yang sehat-normal sebagai berikut:
1.      Sikap terhadap diri sendiri : dapat menerima dirinya sendiri,identitas diri yang memadai,serta penilaian yang nyata terhadap kemampuannya.
2.      Cerapan(persepsi) terhadap realitas : mempunyai pandangan yang realistis tentang diri sendiri dan lingkungannya.
3.      Integrasi : kesatuan kepribadian,bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan dan memiliki daya tahan yang baik terhadap stress.
4.      Kemampuan : memiliki kemampuan dasar secara fisik,intelektual,emosional, dan sosial sehingga mampu mengatasi masalah.
5.      Otonomi : memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri yang memadai, bertanggung jawab dan mampu mengarahkan dirinya sendiri pada tujuan hidup.
6.      Perkembangan dan perwujudan dirinya : kecenderungan pada kematangan individu yang tinggi ,kemampuan untuk berkembang.
Namun ,dalam menentukan seseorang yang abnormal(menyimpang dari yang normal) terdapat kriteria didalam patokan/konsepnya yaitu :
1.Patokan statistik
Secara statistik seseorang dinyatakan sebagai abnormal apabila menyimpang dari mayoritasnya. Didalam patokan statistik ini menggunakan pengukuran statistik dimana variable yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Sebagaian besar orang yang normal akan berada dibagian tengah kurva,sedangkan keabnormalan ditunjukkan pada distribusi dkoordinat ujung kurva.Sebagai contoh orang yang memiliki IQ terlalu tinggi dan IQ yang sangat  rendah,kedua contoh tersebut didasarkan pada data stastik orang ber IQ normal maka mereka akan digolongkan kedalam orang yang abnormal.
2.Patokan penyesuaian diri
Menurut konsep ini seseorang yang dikatakan memiliki jiwa yang normal adalah seseorang yang dapat menyelesaikan masalah/adaptasi dirinya dengan berhasil dan baik,apabila seseorang tersebut menyelesaikan masalahnya dengan penuh kecemasan,kesedihan,kebimbangan,ketakutan dan tidak berhasil memecahkan masalahnya dengan baik maka orang tersebut dapat dikatakan memiliki jiwa yang tidak normal.



3.Patokan integrasi kepribadian
Integrasi kepribadian ini memiliki hubungan dengan bagaimana koordinasi pikiran,perasaan serta tindakan yang bebas dari konflik yang merusak dari berbagai mekanisme pertahanan diri yang salah,memiliki keterbukaan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam intergrasi kepribadian ini seorang individu menunjukkan kerjasama yang baik antar sesama manusia dengan lingkungan maupun hubungan dengan psikologisnya.
4.Patokan kematangan pribadi
Perilaku sesorang dapat dianggap matang apabila perilaku tersebut sesuai dengan usia yang dimiliki individu tersebut dan kematangannya diukur dari seberapa dewasa seseorang tersebut dapat mewujudkannya diberbagai kemampuan yang ada dalam dirinya. Seseorang dapat dikatakan tidak dewasa apabila orang tersebut tidak dapat mengendalikan emosinya,cepat marah, serta mudah dipengaruhi orang lain. Perilaku dapat dianggap abnormal apabila hal-hal yang datang menimbulkan penderitaan,tekanan dan kesengsaraan bagi individu.
5.Patokan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
Dalam patokan ini perilkau seseorang diukur dari seberapa besar pengaruhnya terhadap masyarakat yang luas,apabila perilaku tersebut tidak dapat diterima oleh masyarakat luas maka dapat digolongkan bahwa perilaku tersebut bersifat menyimpang/abnormal. Yang perlu untuk mendapatkan perhatian dari patokan ini adalah penggolongan seseorang yang memiliki kemungkinan masyarakat mengalami sakit secara sosialnya sehingga individu yang sebenarnya normal,namun karena perilakunya lain daripada masyarakat umum disekitarnya maka dapat digolongkan menyimpang padahal sebenarnya dia sehat. Ketentuan dari perilaku abnormal disini mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi. Jika perilaku tersebut sesuai dengan norma-norma masyarakat yang ada berarti orang tersebut normal,namun apabila bertentangan dengan norma yang ada dapat dikatakan sebagai abnormal.
6.Berdasarkan konsep patologis
Didalam konsep patologis ini,seseorang dapat dinyatakan tidak normal apabila memiliki tanda-tanda klinis tertentu seperti fobia,obsesi,halusinasi dan lain sebagainya. Dan begitu pula sebaliknya apabila seseorang tersebut tidak memiliki tanda-tanda tertentu maka disebut normal.

Contoh normal dan abnormal
Contoh normal :
Apabila ada seseorang yang memiliki cita-cita sebagai seorang dokter pastilah orang tersebut akan belajar dengan giat,memiliki kemauan dan semangat yang tinggi akan pengetahuan ilmu kedokteran,yang pasti orang tersebut akan masuk ke unversitas dengan fakultas kedokteran dan berusaha untuk terus berusaha agar bisa benar-benar menjadi dokter yang baik,baik dalam menangani pasien ataupun lingkungan sosial sekitarnya.
Contoh abnormal:
Ada wanita yang tinggal didalam pondok pesantren tidak memakai hijab,merokok,berbicara kasar,bercelana pendek,menggunakan kaos ketat padahal didalam pondok pesantren semua wanita yang lain menggunakan hijab dan sangat menjaga norma dan kesopanan yang ada. Maka didalam lingkungan masyarakat pondok pesantren tersebut,wanita ini dianggap sebagai abnormal.

Bab II
Analisis Kasus
Kasus : Norman adalah seorang pelajar yang berusia dua belas tahun. Ia seringkali jatuh pingsan dikelasnya. Selidik punya selidik ia pertama jatuh pingsan pada saat pelajaran Biologi, saat gurunya mempertontonkan film pembedahan katak untuk menjelaskan mengenai anatomi katak. Ketika filmnya baru setengah jalan ditayangkan,Norman merasa pusing dan meninggalkan ruangan. Tetapi gambar dan tayangan dari film itu tidak mau beranjak pergi dari kepalanya. Ia terus menerus diganggu oleh gambar-gambar tersebut dan kadang-kadang ia sampai merasa mual . ia mulai menghindari situasi yang akan melihat dara atau luka. Dalam satu minggu ia dapat tujuh sampai sepuluh kali pingsan dikelas,sehingga dinilai menghambat proses pembelajaran dikelas. Pada akhirnya Norman dikeluarkan dari sekolahnya tersebut,yang sangat disayangkan adalah sebelumnya Norman memiliki prestasi yang baik disekolah tersebut.
Analisis kasus : menurut saya Norman memiliki fobia dan halusinasi didalam dirinya karena dari kasus tersebut digambarkan bahwa awal mula Norman pingsan ketika disekolahnya mempertontonkan film pembedahan tentang anatomi katak. Setelah hari itu Norman menjauhi situasi yang bersangkutan dengan darah dan luka. Dari segi faktor usia pun anak seusia Norman belum sepatutnya diberikan gambar/film yang penuh luka dan darah. Disini saya menganalisis bahwa Norman adalah abnormal karena :
1.Menurut W.F.Maramis ada beberapa kriteria dalam menentukan kenormalan seseorang dan Norman tidak memiliki Integrasi yang memadai dimana Norman masih lumpuh akan konflik yang terjadi dalam dirinya apabila melihat luka dan darah,tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi dirinya sendiri dan sosialnya (sering pingsan dikelas) , kurangnya perwujudan perkembangannya (karena sebenarnya film tersebut menambah edukasi),kurang realistis dalam menyikapi hal hal seperti darah dan luka yang pada sebagian besar orang normal hal tersebut adalah biasa saja.
2.Dari patokan keabnormalan juga Norman masuk dalam patokan penyesuaian diri dimana ia tidak dapat menyelesaikan masalah pada ketakutan dirinya sendiri dan memiliki ketakutan,kecemasan yang berlebihan akan darah dan luka.
3. Dilihat dari segi patokan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Norman juga tidak dapat bersosial secara baik,dilihat dari begitu seringnya dia pingsan sehingga mengganggu jalannya jam pelajaran dan konsentrasi guru dikelas. Dan sikap Norman yang lain dari teman-temannya saat ada pelajaran berlangsung (Biologi,awal mula karena anatomi katak).
4.Dalam konsep patologis dia juga tergolong orang yang abnormal karena memiliki fobia yang berlebihan terhadap luka dan darah bahkan sering sekali pingsan dikelas karena bayangan yang ada pada pikirannya sendiri.
5.Dari patokan integrasi kepribadian Norman juga tergolong didalam keabnormalan karena dia tidak dapat mengkoordinasi perasaannya dan tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungannya yang biasa saja saat melihat darah dan luka.

Bab III
Review Jurnal
Nama Pembuat: Syisva Nurwita
Judul : Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak Keterbelakangan Mental
Setiap manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sekitarnya,seperti dengan teman,kekasih,guru dan ikatan yang paling dekat ialah keluarga. Untuk menambah kedekatan dengan sekitar,diperlukan komunikasi yang baik antar sesama. Interaksi dapat dilakukan dengan komunikasi. Komunikasi sendiri ada dua yaitu verbal dan nonverbal.
Dalam berkomunikasi pastilah tidak semuanya yang dapat diterima,terkadang kesalah pahaman seringkali terjadi antar tiap individu yang berkomunikasi tersebut. Komunikasi pertama kali dilakukan sejak lahir dari dalam keluarga,karena itu komunikasi dalam keluarga merupakan elemen yang paling penting,didalam keluarga yang pasti terdiri dari ayah,ibu dan anak. Untuk mempererat hubungan,tiap pasangan suami istri pasti mengharapkan kelahiran seorang anak ditengah-tengahnya.
Adanya komunikasi dalam keluarga bertujuan untuk menciptakan suatu hubungan keluarga yang harmonis,dimana orangtua memberikan nasehat serta mendidik anaknya, dan sang anak memberikan respon terhadap orangtuanya. Terdapat aspek kognitif didalamnya menyangkut kesadaran dan pengetahuan,serta aspek afektif menyangkut sikap dan perasaan, ada juga aspek psikomotorik menyangkut perilaku dan tindakan.Komunikasi yang terjadi dalam keluarga merupakan komunikasi yang unik, melibatkan paling sedikit dua orang yang mempunyai sifat, nilai-nilai, pendapat, sikap, pikiran dan perilaku yang khas dan berbeda-beda (Nina Suyati.2009:24). Anak dan orangtua itu berelasi,relasi anak dan orangtua dipengaruhi oleh sikap orangtua yang afeksi dan mendominasi.Adanya komunikasi keluarga berkaitan erat dengan konsep diri anak. Minimnya komunikasi dalam keluarga berdampak pada rendahnya konsep diri anak atau cenderung ke arah negatif (Nina Suyati.2009.25).
Bagi anak yang memiliki keterbelakangan mental pastilah memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dengan sekitarnya,begitu pula sebaliknya. Peran orangtua sangatlah diperlukan untuk membantu sang anak untuk berkomunikasi,kadangkala sebagian orangtuanya sendiri pun masih mendapati kesulitan untuk berkomunikasi dengan sang anak. Didalam jurnal ini peneliti akan meneliti bentuk komunikasi orang tua yang memiliki anak keterbelakangan mental.Dalam komunikasi keseharian atau sehari-hari orang tua biasanya berkomunikasi seperti berkomunikasi dengan anak-anak normal pada umumnya, padahal anak keterbelakangan mental merupakan anak yang dikategorikan anak berkebutuhan khusus misalnya dalam hal komunikasi harusnya menggunakan komunikasi yang dapat ia pahami sesuai dengan kondisi. Tujuan dari peneliti ialah untuk mendeskripsikan komunikasi yang digunakan orangtua dengan anak yang mengalami keterbelakangan mental. Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap orang tua tentang komunikasi orang tua dengan anak yang mengalami keterbelakangan mental. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Komunikasi Antar Pribadi Orang
Tua dengan Anak yang Mengalami Keterbelakangan Mental.”
Metode penelitian
Tipe dari metode penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini ialah penelitian yang disajikan secara deskriptif dan kualitatif.Menurut Sugiyono(2012:7-8)Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan. Teknik Pengumpulan Data Observasi Partisipan menggunakan langkah atau proses analisis data seperti : dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dan berbagai sumber dari hasil wawancara,pengamatan yang sudah dituliskan,dokumentasi pribadi,dokumentasi resmi dan lain sebagainya.
Hasil penelitian
Dari hasil penelitian jurnal ini ada beberapa tahap dalam komunikasi antar pribadi,yaitu kontak,keterlibatan,keakraban dan perusakan. Melalui tahapan yang ada sang anak akan lebih mudah berkomunikasi dengan sekitarnya dan dapat menyampaikan pesan-pesan yang ada dalam pemikiran anak yang memiliki keterbelakangan mental tersebut.

Daftar Pustaka:

Slamet Suprapti & Sumarno M. 2007. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta:UI Press
Jefry S. Nevid, Spencer A. Rathus, &Beverly Greene. 2005. Psikologi Abnormal: jilid 1. Jakarta : Erlangga
Kartini Kartono. 1985 . Psikologi  Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung:Penerbit Mandar Maju
Prof. Dr. Sutardjo A.Wiramihardja,psi. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : PT.Refika Aditama
http://jurnal.unived.ac.id/index.php/prof/article/view/131/124 (diakses pada 16 September 2016 pukul 02.18 WIB)

Minggu, 23 Februari 2014



Chandra Adi Prakoso atau lebih dikenal dengan nama Chand Kelvin  lahir 17 Maret 1985 kurang lebih 29 tahun lalu adalah aktor dan model asal Indonesia. Nama "Chan Kelvin" merupakan nama panggung, dimana Chan dari Chandra dan Kelvin dari bahasa Romawi yang artinya aliran sungai yang mengalir (rezekinya mengalir seperti sungai).
          Anak pertama dari 3 beraudara .Nama adik pertamanya Aditya Suryo Saputra berprofesi seperti Chand Kelvin dan nama adik keduanya Dessy Astrini berprofesi sebagai sekertaris.BeragamaIslam. Nama Ibu : Sriwidarti.Nama Ayah : Selamet Suharto.Berprofesi sebagai:Presenter,actor,model,drummer.Memiliki hobi bermain drum.Chand merupakan seorang penggila wara merah.Hewan yang ditakuti:ular.Akun Twitter:@Chandkelvin
          Chan mengawali kariernya sebagai finalis Coverboy majalah Aneka Yess di Jakarta pada tahun 2005.Merupakan owner MosCBDiamond bersama partner bernama Olga Syahputra. Namun tidak lama bergelut dibidang entertainment, Chand Kelvin harus vacum dari dunia entertainment, karena Chan yang berdarah Betawi-Solo ini harus menyelesaikan pendidikan kuliahnya di Universitas Persada Indonesia (UPI) YAI, di daerah Salemba, Jakarta Pusat.
Setelah gelar Sarjana Teknik Industri (S-1) sudah digenggamnya, ia bekerja di pabrik kawasan industri Jababeka, Cikarang. Namun ia tak sempat berlama-lama bekerja di pabrik
  
Setelah dua tahun vakum, anak pertama dari 3 bersaudara ini kembali ke dunia hiburan tanah air, menjadi pemain sinetron, FTV, model atau bintang iklan. Ia pernah membintangi beberapa sinetron seperti:
Film
Sinetron
  • "Bintang"
  • "Maha Kasih 2"
FTV
  • "Santri Bandelz"
  • "Cintaku Setebal Kulit Bedug"
  • "Cinderella Berubah Wujud"
  • "Cinta 24 Jam"
  • "PDKT Berbahaya"

Iklan
"Telkomsel"
"Djarum Cokelat Extra"
"Bank BTN"
“Acara televisi”
“Seleb @seleb”
“Dahsyat”
"Yuk Kita Sahur" (Trans TV)
"Pesbukers" (ANTV)
"Yuk Keep Smile" (Trans TV)